Peringati HUT ke-30, Dinas Arpusda Wonosobo Gelar Talkshow, Undang Pendiri Diva Press
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Salah satu tamu penting dalam agenda talkshow yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Wonosobo dalam peringatan HUT ke-30 adalah Pendiri Diva Press Edi Mulyono. Pria yang merintis usaha penerbitan di Jogjakarta hingga kini jadi salah satu yang terbesar di Indonesia itu membahas berbagai hal terkait Literasi Digital dalam talkshow. Kesempatan ini juga menghadirkan beberapa public figure termasuk Videografer Arma Deni, dan Dosen TI Unsiq Dian Asmorojati. Di agenda yang dipandu tokoh pemberdayaan desa Aldhiana Kusumastuti itu, para narasumber dan peserta berinteraksi dalam diskusi menarik yang membahas literasi dari sudut pandang mereka. “Melihat potensi dari pemuda Wonosobo ini, termasuk para konten creator yang diwakili mas Arma ini, saya yakin Wonosobo akan semakin baik dalam literasi digitalnya. Tapi kami harapkan para pemuda, bahkan para remaja yang punya potensi di berbagai bidang, utamanya para penulis bisa belajar di kota-kota besar. Karena di sanalah mereka bisa berjejaring langsung dengan para penulis maupun creator yang terkemuka. Contohnya di Jogja semua tokoh ada dan kita bisa belajar langsung, diskusi langsung,” tutur Edi. Baca Juga Hendak Tolong Teman, Dua Pemuda Ikut Terseret Arus Sungai Lamat Muntilan Percepatan di era disruptif ini, dinilai Edi sebagai sebuah peluang yang sangat baik untuk perkembangan industri yang berkaitan dengan dunia digital. Utamanya di dunia konten creator yang kini jadi tulang belakang dari semua industri. Bahkan bidang periklanan, promosi, hingga pembangunan branding maupun citra dari suatu produk bisa digarap lewat konten tersebut. Kualitas dari konten juga akan menentukan bagaimana sebuah brand akan diterima masyarakat. “Saya sendiri ingin sekali karya-karya yang berkaitan dengan Wonosobo bisa diangkat dan dikenalkan. Itu salah satu alasan saya berkarya di Wonosobo. Salah satunya juga soal kualitas, bagaimana kita berkarya di daerah tapi bisa menyamai karya-karya di kota besar. Semoga banyak pemuda yang punya visi seperti itu, sehingga Wonosobo semakin dikenal lewat karya-karya baik dari konten video, grafis, fotografi, dan konten kreatif lainnya,” ungkap Pemenang Duta Wisata 2014 itu, kemarin (11/3). Sementara itu, Dian Asmorojati mengungkapkan pentingnya literasi digital yang menyentuh aspek keamanan bisa dipahami bersama. Bahkan siapapun yang memegang gawai di tangannya untuk lebih berhati-hati saat ini. Mengingat celah keamanan kini semakin banyak dan bisa dimanfaatkan untuk kejahatan. “Hati-hati kalau menjual smartphone karena data kita bisa jadi masih tersimpan, contohnya SMS banking atau internet banking. Lebih baik kalau hape atau smartphone yang sudah tidak kita pakai kita simpan saja atau untuk sms banking misalnya, kita beli hape yang murah saja. Kejahatan digital itu menyasar siapa saja, bahkan mereka yang pendidikannya tinggi,” ungkapnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: